3 Survei Terbaru Capres 2024: Prabowo VS Ganjar VS Anies

Kolase Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. (Instagram @ganjar_pranowo , @aniesbaswedan, @prabowo)

Sebanyak tiga lembaga survei merilis hasil jajak pendapat perihal Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 sejak Kamis (18/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023). Seperti dirangkum dari pemberitaan detik.com, ketiga lembaga itu adalah Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, dan Political Statistics (Polstat).

Berdasarkan hasil survei ketiga lembaga tersebut, posisi elektabilitas tiga sosok bacapres yang ada saat ini, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan selalu identik dalam https://rtpnada4d.com/ simulasi tiga nama. Di mana Prabowo menempati urutan pertama, Ganjar di posisi kedua, dan Anies di urutan ketiga.

Berikut penjelasannya:

a. Indikator Politik Indonesia

Survei ini dilakukan pada periode 30 April-5 Mei 2023. Survei dilakukan menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Sebanyak 1.200 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah, diwawancarai. Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Dalam simulasi 3 nama, responden disuguhkan pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?’

Berikut hasilnya:
1. Prabowo Subianto: 34,8%
2. Ganjar Pranowo: 34,4%
3. Anies Baswedan 21,8%

“Kemudian simulasi 3 nama ‘Pak kenapa nama Pak Prabowo naik di simulasi 3 nama?’ Mengapa lebih banyak yang lirik Prabowo dibanding Ganjar meskipun margin of error?” kata Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023).

Dilihat melalui tren dukungan berdasarkan simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar  mengalami kenaikan paling signifikan dibandingkan kedua bacapres lainnya, di mana elektabilitasnya naik dari 27,9% menjadi 34,4%.

Sementara Prabowo  juga mengalami tren peningkatan. Hanya saja, kata dia, tak sesignifikan Ganjar.

Sebaliknya Anies mengalami penurunan dari 22,2% menjadi 21,8%. Berikut perbandingannya:

1. Ganjar Pranowo: naik dari 27,9% menjadi 34,4%

2. Prabowo Subianto: naik dari 32,7% menjadi 34,8%

3. Anies Baswedan: turun dari 22,2% menjadi 21,8%

“Jadi pertandingan masih panjang. Tapi kalau awal Mei kita lihat Ganjar rebound, Prabowo naik tapi kenaikan Ganjar lebih tinggi daripada kenaikan Pak Prabowo,” jelasnya.

Indikator tak menyertakan survei head to head antara Ganjar dan Prabowo. Namun, merujuk survei head to head yang dirilis beberapa waktu lalu, Indikator mencatat pemilih Anies akan lari ke Prabowo apabila capres pilihannya tak lolos putaran pertama Pilpres 2024 mendatang.

b. LSI Denny JA

Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei elektabilitas bacapres pertama yang lolos putaran kedua Pilpres 2024. Hasilnya Prabowo unggul atas Ganjar dan Anies.

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarady, saat konferensi pers di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023) menjelaskan survei ini digelar pada periode 3-14 Mei 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Survei menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

“Dari 3 nama capres itu yang telah memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua adalah capres Prabowo Subianto dengan angka 33,9%,” kata Adjie.

Adjie menerangkan survei ini melibatkan 1.200 responden, yang datanya diambil melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner. Margin of error survei dilaporkan sekitar 2,9%.

“Kita temukan dalam survei terbaru kita bahwa Prabowo Subianto sementara unggul dalam simulasi 3 capres dan berpotensi masuk ke putaran kedua,” sambungnya.

Berikut hasil survei elektabilitas 3 nama capres:

1. Prabowo Subianto: 33,9%
2. Ganjar Pranowo: 31,9%
3. Anies Baswedan: 20,8%

Adjie menuturkan sejumlah alasan Prabowo Subianto unggul dalam survei LSI Denny JA kali ini. Pertama, mayoritas pemilih menginginkan sosok capres yang kepemimpinannya kuat (strong leadership) dan mampu menumbuhkan ekonomi pasca-pandemi.

“Kita tahu dalam perkembangan 3 tahun terakhir terjadi COVID yang memporakporanda isu ekonomi. Banyak masyarakat yang merasakan kehidupannya semakin sulit secara ekonomi,” terang Adjie.

“Dari 3 nama capres memang asosiasi sebagai strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi dari 3 capres ini adalah Prabowo Subianto,” sambung dia.

c. Political Statistics

Survei ini dilakukan periode 1-10 Mei 2023 di 34 provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of error +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.

Responden awalnya diberikan pertanyaan top of mind ‘Menurut pendapat anda, siapakah yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi dari sejumlah tokoh nasional yang ada saat ini?’.

Dari 14 nama tokoh yang muncul, Prabowo keluar sebagai top of mind publik sebagai tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi. Disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,6% dan Anies Baswedan 12,8%.

“Sebanyak 25,2% responden secara spontan menyebut nama Prabowo ketika Polstat Indonesia menanyakan siapa tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi. Namun masih ada 16,5% responden yang belum punya gambaran sama sekali siapa sosok pengganti Jokowi,” kata Peneliti Senior Polstat Apna Permana, Sabtu (20/5/2023).

Polstat kemudian menampilkan elektabilitas capres berdasarkan simulasi 10 nama dan 3 nama. Hasilnya sebagai berikut:

Simulasi 10 nama:

1. Prabowo Subianto: 33,5%
2. Ganjar Pranowo 19,6%
3. Anies Baswedan 19,4%
4. Ridwan Kamil 5,4%
5. Agus Harimurti Yudhoyono 3,5%
6. Erick Thohir 3,2%
7. Sandiaga Uno 2,8%
8. Puan Maharani 2,4%
9. Airlangga Hartarto 2,2%
10. Muhaimin Iskandar 1,9%

Undecided 6,1%

Simulasi 3 Nama:

1. Prabowo Subianto: 39,2%
2. Ganjar Pranowo: 27,1%
3. Anies Baswedan: 26,9%

Undecided 6,8%

Polstat juga membuat simulasi head to head capres. Berikut hasilnya:

Prabowo vs Ganjar
Prabowo Subianto: 52,3%
Ganjar Pranowo: 35,8%

undecided: 11,9%

Anies vs Prabowo
Prabowo Subianto: 54,6%
Anies Baswedan: 34,5%

undecided: 10,9%

Anies vs Ganjar
Anies Baswedan: 42,9%
Ganjar Pranowo: 43,1%

undecided: 14%

Polstat menyampaikan, ada kecenderungan arah dukungan pemilih dan simpatisan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei yang menyatakan 43,5% pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 lalu mengaku akan memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini. Sementara Ganjar dipilih oleh 34,2% pemilih Jokowi, Anies 10,6%, dan undecided 11,7%.

“Ini mengindikasikan bahwa pendukung, relawan dan simpatisan Jokowi lebih banyak menjatuhkan pilihan pada Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029,” jelasnya.

Polstat juga mencatat setidaknya ada lima faktor penyebab elektabilitas Prabowo melonjak. Antara lain:

1. Dalam tiga bulan terakhir terjadi migrasi dukungan yang cukup signifikan dari relawan Jokowi di akar rumput. Mereka yang semula akan mendukung Ganjar ternyata pada akhirnya menjatuhkan pilihan pada Prabowo.

2. Efek dari pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh nasional. Kebanyakan tokoh-tokoh itu pada Pilpres 2014 dan 2019 adalah pendukung Jokowi, namun kini mereka secara terbuka mendukung Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti.

3. Publik nampaknya mulai menyadari bahwa untuk melanjutkan kerja besar Jokowi Indonesia harus dipimpin oleh seorang negarawan yang kuat, visioner dan teruji leadership nya, bukan seorang tokoh populer yang semata-mata dibesarkan oleh media sosial.

4. Prabowo nampaknya dinilai publik sebagai sosok negarawan yang mengutamakan persatuan bangsa dan kepentingan nasional, serta cenderung menghindari konflik dengan para kompetitorya.

5. Berdasarkan analisis media monitoring terlihat bahwa sentimen positif terhadap Prabowo kian menguat sementara sentimen negatifnya terus menurun dari waktu ke waktu. Ini menegaskan bahwa Prabowo semakin diterima oleh publik luas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*