9 Negara Ini Pernah Disanksi FIFA, RI Terancam Kena Lagi!

Presiden badan sepak bola dunia FIFA, Gianni Infantino (kanan) menyerahkan bola kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) usai memberikan keterangan pers hasil pertemuan mereka di Istana Merdeka di Jakarta, Indonesia, Selasa (18/10/2022). (Photo by ADEK BERRY/AFP via Getty Images)

 Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini, tetapi penolakan terhadap Timnas Israel oleh beberapa pihak membuat perlehatan tersebut batal.

FIFA secara resmi memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu disampaikan FIFA melalui situs resminya, Rabu (29/3/2023).

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen saat ini tidak berubah,” tulis FIFA. Seperti diketahui, turnamen itu dijadwalkan berlangsung Sabtu (20/5/2023) hingga Minggu (11/6/2023).

FIFA pun menyampaikan ada potensi sanksi yang akan dijatuhkan kepada PSSI. Banyak pihak menilai sanksi yang akan dijatuhkan ke Indonesia lebih berat ketimbang 2015 lalu.

Tim nasional jarang sekali dicabut FIFA untuk berpartisipasi dalam piala dunia. Sebelumnya, dunia sepakbola digemparkan dengan keputusan larangan Rusia untuk mengikuti kompetisi, termasuk turnamen di Qatar.

Rusia disingkirkan dalam komunitas international, akibat peperangannya dengan Ukraina, hingga termasuk dalam lingkup olahraga sepak bola.

Mauricio Borrero, Profesor Sejarah Sepakbola menyatakan, “Ini adalah salah satu dari sedikit kasus terkait pelarangan suatu negara disebabkan oleh aksi politik.” Tim nasional lebih sering mendapat larangan dari FIFA disebabkan oleh asosiasi sepak bolanya.

Beberapa negara juga pernah kena sanksi FIFA. Selain Indonesia, ada sembilan negara lainnya kena sanksi oleh FIFA yang disebabkan faktor politik ataupun lainnya sebagimana dirilis oleh Time.

 

Russia

FIFA dan UEFA mencabut izin seluruh klub sepak bola Rusia dan tim nasional negaranya, akibat dari peperangan yang terjadi melawan Ukraina. Tekanan diberikan dari berbagai negara Eropa, seperti Inggris, Polandia, dan Swedia yang telah menolak untuk bertanding melawan Rusia.

Tim nasional sepak bola pria Rusia dilarang untuk mengikuti piala dunia, tim nasional Wanita tidak dapat bermain di Euro 2022, dan klub sepak bola Spartak Moscow tidak dapat berkompetisi di Europe League.

Indonesia

Tahun 2015, FIFA menduga ada intervensi pihak ketiga dalam asosiasi sepak bola lokal Indonesia oleh Pemerintah. Walaupun larangan tersebut akhirnya dicabut, timnas Indonesia tidak dapat berlaga dalam kualifikasi piala dunia 2018 dan Piala Asia 2019.

Kenya and Zimbabwe

Biasanya, negara-negara terkena sanksi akibat campur tangan pemerintah atau adanya gangguan dari federasi sepak bola negaranya. Kenya dan Zimbabwe baru saja mengalami kasus serupa.

Menteri olahraga Kenya menutup federasi sepak bolanya setelah menemukan penyalahgunaan dana. Sedangkan, Asosiasi sepak bola Zimbabwe mendapat larangan dari pemerintahan, karena tertangkap melakukan penipuan dan kekerasan seksual pada wasit wanita.

Afrika Selatan

FIFA melarang Afrika Selatan tahun 1961 akibat dari seruan gerakan anti-apartheid. Aturan saat itu masih melarang tim olahraga memiliki pemain dengan ras campuran dan mewajibkan negara asing yang berkompetisi di Afrika Selatan untuk mengirimkan tim serba putih.

Afrika Selatan juga mendapat skors dari olahraga lainnya, seperti olimpiade, kriket internasilnal, dan piala davis (kekejuaraan tenis).

Tahun 1990, FIFA memulihkan keanggotaan Afrika Selatan dan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah turnamen tersebut tahun 2010.

Yugoslavia

FIFA dan UEFA melarang Yugoslavia bermain pada turnamen Eropa 1992 dan piala dunia 1994, akibat sanksi PBB. Tekanan tersebut diberikan akibat agresi pemerintah yang didominasi Serbia di Balkan terhadap Republik Bosnia Herzegovina.

Chile

Chili tidak dapat tampil dalam kualifikasi piala dunia tahun 1994 yang diadakan di Amerika Serikat. Kasus ini disebabkan oleh drama dalam piala dunia 1990 terkait perebutan posisi dengan rivalnya, Brazil.

Penjaga gawang Chile, Roberto Rojas mendapat lemparan flare dari Brazil, ketika Brazil unggul 1-0 saat waktu tersisa 20 menit. Saat itu, menang atau kalah tetap mengamankan posisi Brazil dalam piala dunia.

Rojas terlihat berlumur darah dan pertandingan di berhentikan. Sebuah foto mengungkap bahwa luka tersebut disebabkan oleh pisau di sarung tangannya, bukan lemparan flare.

Kuwait

Pada 2016, Kuwait terpaksa kehilangan kesempatan bertanding melawan Myanmar dalam kualifikasi piala dunia 2018. FIFA mencabut hak bertanding Kuwait akibat tuduhan intervensi pemerintah dalam asosiasi sepak bola Kuwait. Larangan bertanding Kuwait berlangsung lebih dari dua tahun.

Meksiko

FIFA memberikan larangan pada Mexico untuk bermain dalam piala dunia 1990 di Itali, karena terdapat empat pemain melebihi usia dalam kualifikasi piala dunia kelompok umur tahun 1989.

Myanmar

Tahun 2011, Supporter Myanmar melakukan kekerasan dalam laga kualifikasi Asia melawan Oman. Mereka melepar batu dan botol kaca ke arah wasit, pemain, dan pelatih tim tamu. Pemain Oman kabur mengamankan diri di ruang ganti, saat Oman unggul 2-0.

FIFA memutuskan kemenangan Oman, sehingga Myanmar tidak lolos kualifikasi piala dunia 2014. Tim Myanmar juga mendapat sanksi untuk berlaga pada turnamen 2018, namun larangan tersebut dicabut seiring banding dilaksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*