Bursa Asia Dibuka Bergairah, Cuma Shanghai yang Masih Loyo

Men look at stock quotation boards outside a brokerage in Tokyo, Japan, December 5, 2018.  REUTERS/Issei Kato     TPX IMAGES OF THE DAY

Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Selasa (23/5/2023), di mana investor juga masih mengamati negosiasi lanjutan soal plafon utang Amerika Serikat (AS).

Per pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,78%, Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,02%,  https://rtpslot24jam.com/ Straits Times Singapura bertambah 0,41%, ASX 200 Australia tumbuh 0,25%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,58%.

Namun, untuk indeks Shanghai Composite China dibuka di zona merah hari ini, yakni melemah tipis 0,09%.

Di kawasan Asia-Pasifik pada hari ini, data awal dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager’s Index (PMI) periode Mei 2023 akan dirilis. Adapun negara yang akan merilis data awal PMI manufakturnya yakni Jepang dan Australia.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat terjadi di tengah menguatnya mayoritas bursa saham AS, Wall Street kemarin, di mana pembahasan terkait plafon utang masih menjadi perhatian setelah sebelumnya sempat ‘mandek’.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,42%. Namun untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. S&P 500 naik tipis 0,02% dan Nasdaq menguat 0,5%.

Melansir CNBC International, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy akan bertemu pada Senin waktu AS untuk melanjutkan negosiasi pagu utang.

Sikap keduanya mulai sama, optimistis akan tercapai kesepakatan tetapi masih ada yang harus diselesaikan.

“Kami masih memiliki beberapa ketidaksepahaman, tetapi saya pikir kami bisa mencapai apa yang kami inginkan,” kata Biden saat bertemu McCarthy di Gedung Putih, sebagaimana dilansir CNBC International.

Di saat yang sama, McCharhty juga menunjukkan optimismenya setelah akhir pekan lalu menyebut jauh dari kata sepakat.

“Saya pikir pada akhirnya kita akan menemukan titik temu, membuat perekonomian kita lebih kuat, mengatasi masalah utang, tetapi yang paling penting membuat pemerintah menekan inflasi, membuat kita mengurangi ketergantungan dengan China serta membuat alokasi sistem kerja,” ujarnya.

Melihat beberapa hari ke belakang percakapan antara perwakilan Gedung Putih dan perunding Partai Republik di DPR hampir berhenti pada akhir pekan lalu.

Setelah melakukan panggilan telepon dengan presiden pada Minggu sore, McCarthy menyatakan bahwa perundingan masih sangat jauh dari kata sepakat.

“Tidak ada kesepakatan,” kata politisi Republik California tersebut, dikutip Wall Street Journal.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan bahwa Negeri Paman Sam dapat mengalami gagal bayar utang paling cepat 1 Juni.

Pasar saham AS terus menguat, ditopang oleh saham-saham teknologi, di tengah Negeri Paman Sama menghadapi potensi gagal bayar utang dan inflasi yang masih membandel.

Pada pekan ini, investor menanti rilis data ekonomi yang tidak begitu berat, seperti pembacaan kedua untuk produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2023 pada Kamis dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi favorit bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Jumat.

Rilis risalah The Fed pada Rabu dari hasil pertemuan FOMC Mei juga bisa menjadi petunjuk untuk menjelaskan bagaimana bank sentral berpikir tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat pekan lalu (19/5) mengindikasikan, tekanan pada sistem perbankan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi urgensi akan suku bunga yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*