Eksportir Siap Bawa Pulang Dolar ke RI, Ini Syaratnya!

Kenapa Dolar AS Jadi Patokan Mata Uang Dunia? Ini Jawabnya

Pengusaha Tanah Air menegaskan minat kalangan eksportir untuk menempatkan devisa ekspor ke dalam negeri akan tergantung dengan besaran insentif dari Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang dikeluarkan BI dan pemerintah. Besaran insentif dimaksud adalah suku bunga simpanan valas yang bersaing.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mencontohkan suku bunga simpanan valas di salah satu bank BUMN saat ini sebesar 1,75%, sementara di bank Singapura mencapai 3,5%. Jika kemudian, BI akan memberikan bunga lebih tinggi dari kisaran di Negeri Jiran dan insentif berupa fee agent kepada bank, maka pengusaha mungkin akan tertarik.

“Seberapa besar insentif yang diberikan kepada eksportir itu dibandingkan kalau dia menyimpannya di luar negeri,” papar Fadhil dalam Power Lunch, CNBC Indonesia, dikutip Selasa (7/3/2023).

Namun, dia mengungkapkan tidak semua DHE bisa disimpan di dalam negeri mengingat dolar ekspor juga digunakan untuk membayar kewajiban di luar negeri.

“Tidak semua dana sisa hasil ekspor itu bisa disimpan di dalam negeri karena memang kita juga bahan baku ada yang diimpor kita harus membayar itu, kemudian juga kalau ada kredit yang harus dilunasi, kita harus membayar secara regular,” ungkapnya.

Dengan demikian, dia berharap semua pihak tidak berharap terlalu tinggi soal ini. “Ya kita berharap ini bisa berjalan tetapi kita tidak memiliki ekspektasi tinggi…seolah-olah dengan ada aturan ini akan banyak dana hasil ekspor disimpan di dalam negeri,” tegas Fadhil.

Selain itu, dia melihat skema ini akan membuat BI bekerja keras untuk melakukan pengelolaan cadangan devisa guna menghasilkan yield yang dapat menutup biaya insentif kepada eksportir dan perbankan.

“Di BI itu kalau gak salah yield-nya itu sangat rendah. Karena mereka berprinsip pada keamanan,” kata Fadhil.

Patut dicatat, term deposit valas merupakan instrumen penempatan DHE SDA oleh eksportir melalui perbankan yang langsung diteruskan kepada BI. Bank sentral pun akan memberikan suku bunga yang tinggi dengan melihat berapa nilai atau jumlah DHE yang disimpan pada rekening khusus bank di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menuturkan bahwa pemerintah juga bakal memberi insentif fiskal atau pemberian tarif pajak khusus, serta insentif keuangan yakni Penempatan pada instrumen Operasi Moneter Valas Bl dengan pricing kompetitif serta Pengecualian Giro Wajib Minimum (GWM) & Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).

“Insentif fiskal dan insentif keuangan untuk penempatan devisa hasil ekspor akan diberikan oleh Menkeu dan Gubernur BI,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*