IHSG Bergairah Awal Pekan, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Pendorong

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Senin (13/5/2024), setelah sempat bergerak cukup volatil di sesi I hari ini.

IHSG ditutup menguat 0,15% ke posisi 7.099,26. IHSG masih cenderung bertahan di level psikologis 7.000 hingga perdagangan awal pekan ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 21 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1 juta kali.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,8%.

Selain itu, beberapa saham juga terpantau menjadi penggerak atau movers IHSG. Berikut daftarnya.

Saham pertambangan Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 11 indeks poin.

IHSG sempat bergerak volatil di sesi I hari ini, setelah libur panjang Hari Kenaikan Yesus Kristus. Namun di sesi II, IHSG cenderung konsisten bergerak di zona hijau.

Pelaku pasar yang cenderung wait and see sembari menimbang sentimen pasar dari global saat Indonesia libur panjang Hari Kenaikan Yesus Kristus membuat volatilitas IHSG masih terjadi pada hari ini.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data ekonomi cukup penting di global maupun di dalam negeri pada pekan ini. Pada hari ini di dalam negeri, data indeks keyakinan konsumen (IKK) periode April 2024 telah dirilis.

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tecermin dari IKK April 2024 sebesar 127,7, lebih tinggi dibandingkan 123,8 pada bulan sebelumnya. Kenaikan IKKini dipicu oleh Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Meningkatnya keyakinan konsumen pada April 2024 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” tulis laporan Survei Konsumen BI, Senin (13/5/2024).

Adapun, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2024 tercatat masing-masing sebesar 119,4 dan 136,0 meningkat dari 113,8 dan 133,8 pada Maret 2024.

BI mengungkapkan IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini. IEK juga menguat pada seluruh komponen pembentuknya, utamanya pada Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha.

Di lain sisi, pelaku pasar juga menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode April, yang mungkin dapat merubah pandangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuan kedepannya.

AS akan merilis terlebih dahulu data inflasi produsen (PPI). Kemudian pada Rabu pekan depan, barulah data inflasi konsumen (CPI) dirilis.

Konsensus pasarTrading Economicsmemperkirakan PPI AS pada bulan lalu cenderung naik sedikit menjadi 2,2% secara tahunan (yoy) dan cenderung stabil di 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm).

Sementara untuk CPI, pasar memperkirakan CPI AS akan sedikit mendingin menjadi 3,4% (yoy) dan 0,3% (mtm) pada April 2024. Adapun CPI inti juga diprediksi sedikit melandai menjadi 3,7% (yoy).

Jika inflasi AS melandai maka optimisme pemangkasan suku bunga akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya.

Data inflasi yang lebih rendah bisa membantu memperkuat harapan akan dua pemangkasan, dan memperkuat keyakinan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan melakukan pemangkasan pertamanya pada pertemuan September.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*