Krisis Ojol, Grab-Gojek Diramal Makin Susah Cari Driver

Penumpang menggunakan jasa ojek daring di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis (8/9/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Beberapa tahun ke depan, diprediksi jumlah driver ojek online (ojol) akan makin menurun drastis. Penyebabnya adalah pendapatan mereka yang mengalami penurunan karena potongan besar yang dilakukan perusahaan aplikasi ride hailing.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menjelaskan potongan besar dan pendapatan yang tak sebesar dulu membuat masyarakat tidak antusias menjadi pengemudi lagi. Fenomena yang berbeda dari sekitar tahun 2016, saat banyak orang berbondong-bondong beralih profesi menjadi driver ojol.

Saat pertama kali muncul tahun 2010-2015 penghasilan para pengemudi bisa mencapai Rp 10 juta. Tahun 2016, aplikasi mulai ada perekrutan besar-besaran untuk posisi driver.

Pada 2016-2018, pendapatan para driver mulai menurun hingga 50% dari sebelumnya. Hal ini diperparah dengan keadaan pandemi yang makin memotong pemasukan pengemudi.

“Memang yang membuat ini terus menurun karena banyak potongan perusahaan aplikasi terhadap pengemudi ojek online. Hal ini sebagai gambaran perusahaan tidak memperhatikan, tidak merawat pengemudinya, namun hanya profit oriented saja,” kata Igun, kepada CNBC Indonesia, Rabu malam (29/3/2023).

Dia menjelaskan yang berlaku saat ini adalah potongan lebih dari 20%. Sementara pihaknya telah meminta untuk maksimal melakukan potongan sebanyak 10%.

Krisis Driver Ojol

Menurutnya jika tidak ada penurunan potongan, nampaknya bakal ada krisis pengemudi ojol di masa depan. Bahkan dia mengatakan fenomena ini akan terjadi dalam lima tahun ke depan di kota-kota besar.

“Selagi tidak terlaksana, kami yakin jumlah pengemudi akan terus menurun. Bisa dilihat ke depannya pada kota-kota besar jumlah ojek online semakin menurun untuk lima tahun ke depan,” jelasnya.

Penelitian Mahasiswa Doktoral London School Economics (LSE), Muhammad Yorga Permana juga mengungkapkan para ojol berminat untuk beralih profesi menjadi pegawai tetap. Salah satu alasannya karena pendapatan mereka terus mengalami penurunan.

Penelitian mencatat penurunan pendapatan terjadi pada 2019. Bonus harian yang ditawarkan aplikasi juga tak lagi menarik sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*