Bisnis minuman milik influencer Jerome Polin dan koleganya, Menantea, sempat membuat heboh media sosial. Ini lantaran pengakuan mitra Menantea yang menanggung rugi dan menuduh brand fushion tea tersebut melakukan penipuan atau scam.
Pada akhir Maret lalu, utas kiriman dari akun Twitter @MenanteaHarapan sempat viral lantaran menyebut pihaknya pernah menjadi mitra Menantea dan telah merogoh kocek lebih dari Rp400 juta, tetapi bisnis tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
“Twitter please do your magic. Jangan https://cicakrowoh.shop/ sampai banyak masyarakat nanti yang kena gocek sama bisnis yang ownernya lagi viral. Menurut kami yang sudah pernah MITRA mereka (ngeluarin 400jt++), ini merupakan scam yang nyata,” tuit akun @MenanteaHarapan, sembari membagikan tautan website urun dana (crowdfunding) Bizshare di postingannya.
Dalam postingan yang berbeda, akun @MenanteaHarapan menyebut, dengan modal yang besar, penjualan Menantea di suatu outlet sangat sedikit.
“Ada yang cuma 5 biji jualannya. Padahal ngumpulin duit berapa lama itu buat modalin bukanya Rp400 juta++,” cuit akun tersebut.
“Nih ada outlet yang cuma 9 produk kejual,” kata @MenanteaHarapan dalam postingan lainnya.
Kiriman akun tersebut pun ramai diperbincangkan di Twitter dan disebarkan oleh para pengguna media sosial dengan logo burung biru tersebut. Namun, akun @MenanteaHarapan saat ini sudah hilang dari Twitter.
Hingga kini, tidak banyak yang diketahui soal perkembangan kasus tersebut.
Menurut penelurusan cepat CNBC Indonesia, hanya postingan Twitter Jehian Sijabat via @jehianps, salah satu pendiri Melanti dan sekaligus saudara kandung Jerome Polin, pada 23 maret 2023 yang tampaknya menanggapi kehebohan yang terjadi waktu itu.
“Halo semuanya, saya Jehian Panangian Sijabat, salah satu founder dan advisor dari Menantea. Pertama, saya ingin mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa buat teman-teman yang merayakan. Tanpa mengurangi rasa hormat, jika tweet saya membuat teman-teman merasa tidak nyaman atau mengganggu proses ibadah, tolong mute atau abaikan tweet ini.
“Pagi ini, saya bertemu dengan perwakilan Mitra Menantea dari 10+ toko (yang masih beroperasi maupun yang sudah tutup) dan berdiskusi hal-hal seputar kondisi penjualan, perbaikan, dan masukan kepada manajemen Menantea.
“Saya menyadari akan banyaknya perubahan dan perbaikan yang harus segera dilakukan setelah beberapa pertemuan antara perwakilan Menantea dengan beberapa Mitra sejak tanggal 25 & 26 February 2023 di Bandung (foto ke-2) dan tanggal 19 & 20 Maret 2023 di Surabaya (foto ke-3). Seluruh saran yang disampaikan akan saya bawa ke manajemen sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai advisor dan perwakilan dari Jerome, brand ambassador Menantea,” tulis Jehian dalam kirimannya tertanggal 23 Maret 2023 tersebut.
Jual Saham Lewat Crowdfunding
Sebagaimana sedikit disinggung di atas, kiriman akun @MenanteaHarapan menyebut soal skema penjualan saham Menantea ke publik lewat website crowdfunding atau urun dana Bizhare.
Crowdfunding sendiri adalah teknik pendanaan atau investasi untuk proyek atau unit usaha yang melibatkan masyarakat secara luas, biasanya untuk usaha menengah (UMKM).
Bizhare sendiri adalah salah satu platform investasi crowdfunding terbesar di Indonesia, yang menawarkan tiga jenis produk investasi yang berbeda, yakni saham, sukuk, dan obligasi.
Dalam twit yang viral di atas, Menantea disebut akan menjual saham senilai Rp2,9 miliar kepada 2.000 lebih investor.
Sementara, dalam penelusuran CNBC Indonesia di website Bizhare, saat ini crowdfunding tersebut telah selesai dan sesuai dengan target hingga Rp1,97 miliar. Tertera dalam keterangan di website, ada sebanyak 2.619 investor yang ikut membeli saham Menantea.
Mengikuti penjelasan Bizhare Securities Crowdfunding via akun Twitter @bizhare, pada 24 Maret 2023, disebutkan, Menantea hadir di Bizhare bersama dengan Kumaw Ramen melalui penerbit PT Teh Ramen Indonesia.
Bizhare menulis, skema dari penawaran saham tersebut adalah take over (mengambil alih) 3 outlet yang sudah berjalan, yaitu 1 outlet Menantea di Benhil dan 2 Outlet Kumaw Ramen yang berada di Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat dan Tanjung Duren di Jakarta Barat.
“Untuk Proposal bisnis Penerbit Menantea dan Kumaw ini, sudah dicantumkan bahwa bisnis Menantea & Kumaw yang sedang listing di Bizhare ini dimiliki oleh Menantea & Kumaw Pusat dan total saham yang dilepas ke investor adalah 45%, bukan milik mitra,” tuit @bizahre pada 24 maret 2023.
Hanya saja, prospektus bisnis Menantea sudah tidak bisa lagi diakses publik saat ini.
Menurut penjelasan di website Bizhare, seorang investor dapat memulai investasi saham dalam bisnis Menantea di Jakarta Pusat dan Kumaw di Jakarta Barat melalui Bizhare dengan investasi awal sebesar Rp 50.000 per lembar saham.
Berdasarkan kinerja historis sebelumnya, rata-rata dividen yang diperoleh dari saham ini adalah sekitar 25-31% per tahun, yang akan bervariasi tergantung pada kinerja saham tersebut.
Dengan begitu, setiap pembelian saham sebesar Rp 50.000 akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp 12.521 – Rp 15.437 per tahun.
“Tentunya keuntungan tersebut akan bertambah besar ketika Anda nominal investasi Anda lebih besar,” tulis penjelasan di website Bizhare.
Sementara, periode dividen disebutkan dilakukan tiap 4 bulan dengan waktu balik modal 38 – 47 bulan berdasarkan kinerja historis.
Soal Menantea dan Kumaw
Mengutip penjelasan di website Bizhare, Menantea adalah merek teh modern fusion yang diinisiasi oleh kakak beradik Jehian Panangian Sijabat dan Jerome Polin Sijabat, seorang YouTuber Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Jepang.
Awalnya, Jerome Polin membuat konten di YouTube dengan mencampur berbagai buah menjadi minuman, yang kemudian videonya menjadi viral.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk menciptakan produk teh buah di Indonesia karena merasa bahwa Teh Buah seperti Menantea belum ada di Indonesia, dan dari situlah merek Menantea lahir.
Mayoritas konsumen Menantea adalah generasi milenial dan Gen-Z, yang berusia antara 15 hingga 30 tahun, dan saat ini Menantea telah memiliki tingkat kesadaran merek yang cukup tinggi.
Toko pertama Menantea dibuka pada tanggal 10 April 2021, dan hingga saat ini telah berkembang menjadi 200 outlet di seluruh Indonesia. Pertumbuhan yang pesat ini, yang sekarang mencapai 200 outlet, tidak terlepas dari sistem waralaba yang dijalani oleh manajemen Menantea.
Kakak laki-laki Jerome Polin, yaitu Jehian Polin, juga memulai usaha kuliner dengan menciptakan merek ramen yang bekerja sama dengan Alshad Ahmad, seorang YouTuber terkenal di Indonesia yang memiliki konten khas dengan hewan peliharaannya.
Kumaw hadir sebagai merek ramen telanjang terbaik dan tempura terbaik di Indonesia. Kumaw menyajikan beragam menu ramen yang menarik dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya menyajikan menu ramen, tetapi juga menyediakan beberapa pilihan menu lainnya Rice Bowl, Tempura seperti Nori tempura, Kakiage, Fish Ball Tempura, Gyoza, dan sebaginya.