Ini Pemilik Smelter Aluminium Terbesar RI Yang Dilihat Jokowi

aluminium

Indonesia memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) aluminium di kawasan Kalimantan. Bahkan, baru-baru ini proyek tersebut dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Fasilitas smelter aluminium terbesar di Indonesia dibangun oleh PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang merupakan salah satu perusahaan mikik konglomerat Garibaldi Thohir.

Smelter aluminium dengan investasi sekitar US$ 2 miliar atau Rp30,55 triliun (kurs Rp15.278 per US$) ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara yang dibangun KIPI. Hal itu dalam rangka mendukung program hilirisasi industri sumber daya alam yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi bahan mentah serta pemanfaatan energi hijau.

Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, pembangunan smelter sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melakukan hilirisasi mineral. Dengan begitu bisa memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pendapatan dan devisa negara.

Ia berharap upaya perusahaan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, dan meningkatkan penerimaan pajak negara. Selain itu, mampu menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal pada fase konstruksi dan sekitar 1.500 tenaga kerja lokal pada fase operasi.

“Selanjutnya kami terus bekerja keras untuk mencapai target Commercial Operation Date (COD) yang direncanakan pada semester pertama tahun 2025,” ujar Christian. PT Kalimantan Aluminium Industry yang merupakan anak perusahaan grup PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

PT Kalimantan Aluminium Industry membangun smelter aluminium di lahan seluas 600 Ha dengan kapasitas produksi aluminium pada fase pertama sebanyak 500.000 tpa aluminium.

Tahapan prakonstruksi smelter aluminium juga telah berjalan. Antara lain pemesanan dan pelunasan beberapa long lead items serta pembangunan jetty untuk kebutuhan konstruksi. Alat-alat berat dan material juga telah masuk ke lokasi untuk pelaksanaan konstruksi.

Selain itu, main equipment pembangkit listrik untuk mendukung operasi aluminium di tahap pertama dalam proses fabrikasi. Upaya KAI dalam meningkatkan ketersediaan aluminium demi peningkatan daya saing produk sumber daya alam di Indonesia ini diharapkan turut membantu pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, turut berperan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) aluminium terbesar di Indonesia milik PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara, Selasa (28/3/2023).

Berharta Rp 15 T! Ini Perempuan Terkaya RI Berumur 79 Tahun

Ilustrasi Dollar Rupiah

Nama Ghan Djoe Hiang termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022. Nyonya dari mendiang pendiri Baramulti Group itu menempati peringkat 41 dengan estimasi jumlah kekayaan sebesar USD $1,07 miliar atau setara dengan Rp15,37 triliun.

Tidak hanya menjadi salah satu perempuan dari daftar yang didominasi laki-laki, Ghan Djoe Hiang juga menempati urutan ke-8 sebagai yang tertua terkaya. Dengan usia 79 tahun, ia menjadi perempuan terkaya di Indonesia.

Dirangkum dari berbagai sumber, Ghan Djoe Hiang merupakan pemegang saham pengendali PT Wahana Sentosa Cemerlang, induk usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). Mitrabara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara.

MBAP ini terafiliasi dengan Baramulti Group, perusahaan yang hingga 2021 lalu memiliki konsesi tambang batu bara seluas 24.518 hektar di lima kabupaten di Kalimantan.

Pendiri Baramulti Group adalah almarhum Athanasius Tossin Suharya, suami dari Ghan Djoe Hiang.

65% Dana Pensiun BUMN Sakit! Ini Ancaman Erick Thohir

Erick Thohir, Menteri BUMN dalam acara penghargaan bergengsi CNBC Indonesia Award dengan tema

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan bersih-bersih pada dana pensiun (dapen) di setiap perusahaan pelat merah. Sebab, mayoritas dapen BUMN bermasalah.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, selain mengawasi kinerja perusahaan BUMN di bidang asuransi dan dana pensiun sepeti Asabri dan Jiwasraya, rupanya dana pensiun di tubuh perusahaan BUMN juga perlu diawasi.

“Jangan Jiwasraya, Asabri, Taspen kita jagain, dana pensiun di masing-masing BUMN banyak yang sakit,” ujarnya salam konferensi pers di gedung kementerian BUMN, Senin (2/1).

Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebesar 65% dana pensiun di perusahaan pelat merah bermasalah. Hanya 35% saja perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

“Karena data saya 35% sehat, 65% ada masalah. Saya mau bersih-bersih. Jangan Asabri, Jiwasraya, eh yang ini lupa. Mumpung ada waktu,” tuturnya.

Erick menegaskan, pekan depan pihaknya bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri akan bertemu seluruh perusahaan BUMN dan menginvestigasi audit terkait hal tersebut.

“Minggu depan saya bersama Ketua KPK akan ketemu seluruh BUMN untuk bicara ‘ati-ati’ karena kita akan investigasi audit,” pungkasnya.

Tok, Bumi Resources (BUMI) Bakal Private Placement Nih

Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Emiten tambang PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) akan melaksanakan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Perusahaan milik Grup Bakrie dan Grup Salim ini akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak 28.229 saham seri C dengan nominal Rp 50 per saham.

Pelaksanaan penambahan modal non-HMETD ini rencananya dilaksanakan pada 8 Maret 2023 dan pemberitahuan hasil pelaksanaannya pada 10 Maret 2023.

“Seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh pemegang OWK (obligasi wajib konversi) terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK,” ujar direksi BUMI dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (2/3/2023).

Adapun, PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 80 per saham untuk permintaan konversi yang diterima oleh perseroan pada periode tahun ke-5 yang berakhir pada tanggal 10 Desember 2022. Berikutnya, Rp 178 per saham untuk permintaan konversi yang diterima oleh perseroan pada periode tahun ke-6 yang berakhir pada tanggal 10 Desember 2023.

Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.

Setelah pelaksanaan PMTHMETD yang mana akan menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 28.229 saham seri C, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat. Dari 371.320.676.795 saham, yang terbagi atas 20.773.400.000 saham seri A; 53.501.346.007 saham seri B; dan 297.045.930.788 saham seri C.

Menjadi sebanyak 371.320.705.024 saham, yang terbagi atas 20.773.400.000 saham seri A; 53.501.346.007 saham seri B; dan 297.045.959.017 saham seri C.

FUTR Baru Berdiri Sudah IPO, Ibarat Beli Kucing dalam Karung

Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) yang masih seumur jagung listing di Bursa Efek Indonesia seperti beli kucing di dalam karung. Untuk mengurangi risiko baiknya saham ini dihindari meskipun dalam dua hari sebelumnya mampu menguat 55,71%. Pada perdagangan Kamis (2/3/2023) FUTR berbalik turun 6,75% alias auto reject bawah (ARB).

Berdasarkan prospektus, FUTR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 74 tertanggal 29 Juli 2021. Artinya belum genap dua tahun perusahaan tersebut berdiri. Alhasil laporan keuangan mengenai aset dan profitabilitas pun hanya bisa diakses hingga tanggal tahun berdiri yakni Juli 2021.

Maka dari itu hajatan Initial Public Offering (IPO) ini bak beli kucing di dalam karung karena perusahaan tidak bisa ditinjau lebih dalam mengenai data keuangan.

Padahal data historis perusahaan sangat penting bagi investor dalam menganalisis tren perusahaan dari segi bisnis, industri, hingga performa keuangannya.

Lantas jika hanya satu tahun berdiri lalu IPO, apa yang bisa dianalisis secara mendalam oleh investor? Tidak ada.

Salah satu cara melakukan analisis perusahaan adalah analisis horizontal. Cara ini menggunakan data-data keuangan selama beberapa tahun dan dibandingkan satu sama lain untuk menentukan tingkat pertumbuhan.

Fungsinya adalah membantu investor menentukan apakah perusahaan memiliki pertumbuhan yang naik atau malah negatif.

Saat membangun model keuangan dalam analisis, biasanya akan ada setidaknya atau minimal tiga tahun informasi keuangan historis dan perkiraan dalam lima tahun mendatang. Dalam membuat prakiraan pun, diperlukan data historis beberapa tahun ke belakang.

Melalui data historis investor juga bisa mengukur kondisi perusahaan pada berbagai momentum ekonomi baik saat krisis maupun saat terapresiasi. Seberapa kuat perusahaan menghadapi krisis ekonomi atau krisis di dalam industrinya.

Selain itu juga dapat sebagai bahan pembanding dengan kompetitor di industri sejenis untuk mengetahui tren industri secara keseluruhan. Serta posisi perusahaan dibandingkan yang lain.

Lagipula, di dalam prospektus dijelaskan ada risiko perubahan teknologi yang dampaknya kepada kebutuhan pasar, sehingga teknologi yang ada saat ini akan ditinggalkan oleh pasar karena kehadiran teknologi baru yang lebih bermanfaat.

Jika FUTR tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang baru maka akan mudah ditinggalkan oleh konsumen. Sehingga akan berdampak buruk terhadap performa perusahaan.

Untuk mengikuti perkembangan prospek digital juga diperlukan modal yang besar yang bisa saja membuat utang membengkak.

Bagaimana investor bisa menganalisis FUTR untuk dapat menangani risiko tersebut jika perusahaan baru berdiri satu tahun? Tidak bisa.

Selain itu risiko yang terkandung adalah banjir modal kepada perusahaan teknologi beberapa tahun terakhir menciptakan perusahaan-perusahaan sejenis yang siap bersaing. Sehingga persaingan menjadi ketat dan cake pasar menjadi lebih kecil.

Bagi investor, perlu diperhatikan juga risiko pasar meliputi likuiditas, fluktuasi harga saham, pembagian dividen, dan penjualan saham dalam jumlah besar.

Lalu bagaimana investor bisa menganalisis FUTR strategi menghadapi persaingan industri jika perusahaan baru berdiri satu tahun? Tidak bisa.

Jadi jika tidak ada data keuangan historis secara fundamental yang bisa dianalisis, investor akan cenderung gambling untuk membeli perusahaan tersebut di pasar sekunder. Sebab tak hanya grafik harga saja yang tidak ada, namun juga tren keuangan FUTR.

Apalagi valuasi FUTR mahal, nilai bukunya saat mencapai Rp29,49 per lembar saham. Kemudian dengan harga penawaran Rp100 per lembar saham, price to book value (PBV) menjadi 3,39 kali.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

 

Dua Tahun Digembok, Saham UNIT Mau Ditendang Bursa

Wapres bersama menteri kabinet kerja membuka perdagangan saham awal 2018

Bursa Efek Indonesia (BEI) menegur PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT) akan potensi delisting. Saham emiten investasi ini telah disuspensi sejak 1 Maret 2021.

Berdasarkan Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat dengan beberapa ketentuan tertentu. Antara lain, bila perusahaan mengalami kondisi atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa saham PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (Perseroan) telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 1 Maret 2023,” tertulis dalam keterbukaan informasi yang dirilis BEI, dikutip Kamis (2/3/2023).

Merujuk pada Ketentuan III.3.1.2 Peraturan Bursa Nomor I-I, Bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Maka, ketentuan ini sudah dipenuhi oleh sama UNIT.

Adapun, susunan dewan komisaris dan direksi perseroan berdasarkan laporan keuangan periode 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut, Komisaris Utama, Agus Roni Melani; Komisaris Independen, Khoiron Rokhim; Direktur Utama, Prianto Paseru; Direktur, Mohammad Su’ud.

Sementara itu, susunan pemegang saham per 29 April 2022 adalah Lenovo Worldwide dengan kepemilikan sebesar 16.423.425 saham atau setara 21,78%, Bloom International dengan kepemilikan sebesar 5.749.750 saham atau setara 7,62%, dan sisanya masyarakat dengan jumlah 53.249.025 saham atau sebesar 70,6%. Sehingga total saham sebesar 75.422.200.

 

 

Tambah Dana di GOTO, Cuan RD Batavia Dana Saham Kalahkan IHSG

GOTO

Produk Reksa Dana Batavia Prosperindo Aset Manajemen yakni Batavia Dana Saham tercatat positif 0,62%, di atas kinerja IHSG yang negatif 0,16%. Raihan positif tersebut tak lepas dari racikan portofolio yang mumpuni dan harga saham dari kepemilikan terbesar yang menguat.

Berdasarkan fund factsheet per 31 Januari 2023, portfolio RD Batavia Dana Saham terdiri dari 87,06% investasi saham dan 12,94% adalah pasar uang.

Menarik dicermati adalah kepemilikan saham PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar 3,32%. Sebab pada fund factsheet per 30 Desember 2022, GOTO belum masuk jajaran sepuluh kepemilikan terbesar.

Ini berarti ada penambahan kepemilikan di GOTO pada Januari 2023 sehingga menjadi 10 kepemilikan terbesar.

Sementara itu kepemilikan aset terbesar adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,65% dan diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 9,23%.

Selain BBCA dan BBRI, reksa dana Batavia Dana Saham juga memiliki porsi dua saham bank big caps lainnya.

Adapun keduanya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) tbk (BBNI). Masing-masing sebesar 8,53% dan 4,17%.

Reksa Dana Batavia Dana Saham juga memiliki PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dalam 10 kepemilikan terbesar dengan 4,50% dan 8,36%.

Sisanya bisa diperhatikan pada tabel 10 kepemilikan terbesar Reksa Dana Batavia Dana Saham.

 

Aset Kepemilikan Kinerja Saham
GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK 3.32% 23.08%
MERDEKA COPPER GOLD TBK 3.47% 14.56%
PT ASTRA INTERNATIONAL TBK 4.50% 5.26%
TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) 8.36% 2.67%
BANK MANDIRI 8.53% 0.25%
BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) 4.17% -0.81%
BANK CENTRAL ASIA 9.65% -0.88%
KALBE FARMA 3.29% -1.44%
PT ADARO MINERALS INDONESIA TBK 4.20% -3.24%
BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) 9.23% -7.29%

TIM RISET CNBC INDONESIA

Ramai-ramai Asing Kabur, RI Catat Rekor Terburuk 14 Tahun

Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Transaksi finansial Indonesia mencatatkan defisit sebesar US$ 8,91 miliar pada 2022. Defisit tersebut adalah yang pertama kali sejak 2008 atau 14 tahun terakhir. Pada tahun tersebut dunia tengah diguncang Krisis Finansial Global.

Defisit pada transaksi finansial jarang dialami Indonesia. Sepanjang 2004-2022 atau 19 tahun terakhir, hanya dua kali Indonesia mencatatkan defisit pada transaksi finansial yakni pada 2008 dan 2022.

Transaksi finansial atau financial account merupakan komponen dari Neraca Pembayaran yang mencatat lalu lintas investasi, baik investasi langsung (foreign direct investment/FDI) maupun investasi portofolio.  Transaksi mencatat baik investasi dari sektor publik (pemerintah dan bank sentral) ataupun swasta.

Kondisi tidak biasa juga terjadi pada penyebab defisit transaksi finansial pada 2022. Neraca tersebut mengalami defisit karena besarnya arus modal asing yang keluar dari investasi portofolio, terutama obligasi.

Padahal selama bertahun-tahun, investasi portofolio selalu menjadi andalan untuk menyelamatkan neraca transaksi finansial sekaligus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

Secara historis, pada masa-masa transaksi berjalan mencatatkan defisit, investasi portofolio lebih kerap membukukan surplus dalam jumlah besar sehingga NPI pun menjadi surplus.

Pada saat Krisis Finansial Global 2008 ataupun goncangan di pasar keuangan sangat besar pada 2018, investasi portofolio masih positif.

Kondisi sebaliknya terjadi pada tahun lalu. Transaksi berjalan membukukan rekor tertingginya yakni US$ 13,2 miliar tetapi transaksi finansial justru defisit karena besarnya lubang defisit pada investasi portofolio.

Besarnya defisit transaksi finansial terjadi setelah asing ramai-ramai menarik investasi portofolionya dari pasar keuangan Indonesia.

Kondisi ini dipicu meningkatnya ketidakpastian global akibat perang Rusia-Ukraina, ancaman resesi, hingga tren kebijakan moneter ketat di sejumlah negara maju.

“Berbagai risiko perekonomian global memicu peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global sehingga menyebabkan investor asing mengalihkan dana dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) ke aset lebih likuid (fenomena cash is the king),” tulis BI dalam laporan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Kuartal IV-2022.

BI mencatat defisit pada investasi portofolio menembus US$ 9,023 miliar pada 2022. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan surplus US$ 5,09 miliar pada 2021.

Defisit terutama terjadi karena penarikan dana besar-besaran pada kuartal I dan III tahun lalu.

Defisit pada kuartal I tercatat US$ 3,18 miliar. Pada kuartal II angkanya turun menjadi US$ 450 juta tetapi naik lagi menjadi US$ 3,12 miliar pada kuartal III dan tercatat US$ 2,72 miliar pada kuartal IV-2022.

Sebagai catatan, pada kuartal I tahun lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga acuan mereka.

Pada kuartal tersebut, perang Rusia-Ukraina juga meletus sehingga menimbulkan kekhawatiran di pasar keuangan global.

Bank sentral Eropa juga sudah mulai menaikkan suku bunga. Di sisi lain, kasus Covid-19 di China melonjak sehingga prospek ekonomi global sangat suram.

Besarnya defisit investasi portofolio lebih disebabkan banyaknya investor asing yang menjual obligasi milik pemerintah atau SBN.

Arus modal asing yang keluar dari pasar SBN menembus US$ 6,89 miliar pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan 2021 yang tercatat US$ 0,61 miliar.
Investor asing terutama menjual SBN tenor jangka panjang.

Sebaliknya, scara keseluruhan tahun, asing masih mencatatkan net buy di pasar saham senilai US$ 3,92. Namun, asing mencatatkan net sell sebesar US$ 1 miliar pada obligasi swasta.

Asing masih masuk masuk ke pasar saham Indonesia dan mencatat net buy hingga kuartal III-2022. Net sell baru terjadi pada kuartal IV-2022 yakni sebesar US$ 1,22 miliar.

Kondisi sebaliknya terjadi pada SBN di mana net inflow malah baru tercatat pada kuartal IV yakni sebesar US$ 0,8 miliar setelah tiga kuartal sebelumnya selalu mencatat net outflow.

Sementara itu, laju investasi langsung yang bergerak di sektor riil sendiri tetap solid. Investasi langsung menembus US$ 14,12 miliar. Namun, jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pada 2021 yang tercatat US$ 17,29 miliar.

Secara keseluruhan, NPI mencatatkan surplus sebesar US$ 4 miliar, lebih kecil dibandingkan surplus pada 2021 yang tercatat US$ 13,5 miliar.

Penjualan Naik, KRAS Cetak Laba Rp 1,28 T di Kuartal III

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 82,17 juta atau setara dengan Rp 1,28 triliun hingga kuartal III-2022.

“Laba ini naik 38% dibandingkan dengan laba di periode yang sama pada 2021 yaitu sebesar US$ 59,55 juta,” ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dikutip dari siaran pers, Rabu (2/11/2022).

Silmy menambahkan bahwa volume penjualan produk baja Hot Rolled Coil dan Cold Rolled Coil Krakatau Steel mengalami peningkatan 6,9% menjadi total 1.492.885 ton dibandingkan di periode sama pada 2021 yang sebesar 1.396.498 ton.

Krakatau Steel mencatatkan nilai penjualan sebesar US$ 1,84 miliar atau setara dengan Rp 28,62 triliun di kuartal III-2022 ini. Jumlah ini meningkat 14,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,61 miliar atau setara dengan Rp 25,14 triliun,” lanjut Silmy.

Silmy menjelaskan Krakatau Steel terus berupaya untuk memaksimalkan kinerja hingga akhir 2022 agar dapat terus meningkatkan tren positif pencapaian kinerja yang sudah berhasil dicapai sejak 2020.

“Ini tahun ketiga Krakatau Steel membukukan keuntungan berturut-turut. Dan kami yakin ke depan akan semakin baik,” pungkas dia.

Krakatau Steel & Chandra Asri Jual Beli Saham, Buat Apa?

Krakatau Steel

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melakukan jual beli saham bersyarat atau penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) melalui entitas anak.

PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) menjual selaku anak usaha KRAS menjual 70% sahamnya di PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan penjualan 49% sahamnya di PT Krakatau Tirta Industri (KTI) pada TPIA. Chandra Asri Petrochemical Tbk membeli sebesar 70% saham PT KSI di PT KDL dan pembelian 49% saham PT KSI di PT KTI.

“PT KDL selaku pihak yang sahamnya dilakukan jual-beli oleh PT KSI kepada PT CAP. Dan PT KTI selaku pihak yang sahamnya dilakukan jual-beli oleh PT KSI kepada PT CAP,” tulis manajeman KRAS dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/3).

Nilai transaksi yang disepakati oleh PT KSI dan PT CAP untuk jual beli saham PT KSI di PT KDL adalah sebesar Rp 2,25 triliun dan jual beli saham PT KSI di PT KTI adalah sebesar Rp 985 miliar.

Adapun tujuan pelaksanaan transaksi tersebut untuk mengurangi beban keuangan. Dengan adanya jual beli saham PT KSI tersebut, maka Perseroan akan mendapatkan sumber dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Perseroan berdasarkan Tranche B Perjanjian Kredit Restrukturisasi.

Selain itu, perseroan akan memperoleh dana tunai dari PT KSI sebesar total Rp 3,24 triliun yang dapat dimanfaatkan Perseroan untuk memenuhi kewajiban Perseroan berdasarkan Tranche B Perjanjian Kredit Restrukturisasi.

Adanya transaksi tersebut juga menyebabkan kepemilikan saham PT KSI di PT KDL dari sebelumnya 99,99% menjadi 29,99%. Dan berkurangnya kepemilikan saham PT KSI di PT KTI dari sebelumnya 99,99% menjadi 50,99%.