Pasca Gempa Magnitudo 6,9, Warga Mentawai Masih Mengungsi

Warga berkumpul di tempat pengungsian sementara setelah gempa bumi di Kepulauan Mentawai Indonesia, di desa Muara Sikabaluan di Siberut Utara, provinsi Sumatera Barat, Minggu (11/9/2022). (Photo by BAMBANG SAGURUNG/AFP via Getty Images)

Gempa magnitudo 6,9 terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Selasa (25/4/2023) dini hari. Bencana ini pun menimbulkan kepanikan warga.

Sejumlah warga dikabarkan masih bertahan di pengungsian hingga pukul 08.30 waktu setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di beberapa daerah masih melakukan pendataan dan pemantauan di wilayahnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat di Desa Simalegi semuanya masih mengungsi.

Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi. Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, kemudian Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.

BPBD di wilayah tersebut masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan, khususnya pengungsian warga.

Sementara itu, beberapa BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara melaporkan warganya telah kembali ke rumah masing-masing. Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.

Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.

Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dan pemantauan pascagempa magnitudo 6,9.

Gempa bumi magnitudo 6,9 berlokasi 177 km barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 km. Fenomena geologi ini terjadi pada hari ini, Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB.

Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.

Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu oleh guncangan gempa.

BMKG menginformasikan adanya gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,0 yang terjadi pada pukul 05.19 WIB di hari yang sama. Gempa berada pada kedalaman 12 km.

BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Hingga kini, bahaya gempa tidak dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya.

Pascagempa, warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali. Pastikan struktur bangunan masih kokoh pascagempa, dimana gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*