Xi Jinping Bersabda soal Taiwan, Tak Sudi Wilayah Itu Merdeka

Presiden China Xi Jinping mengambil sumpah setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga selama sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Besar Rakyat di Beijing pada 10 Maret 2023. (AFP via Getty Images/NOEL CELIS)

Presiden China Xi Jinping kembali memaparkan pernyataan terkait Taiwan. Hal ini diutarakannya dalam penutupan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Senin (13/3/2023).

Dalam penuturannya, Xi menekankan kebutuhan untuk melawan pengaruh ‘prokemerdekaan’ di Taiwan. Ia menyebut pulau itu harus bersatu dengan China segera sebagai inti dari apa yang disebutnya ‘peremajaan nasional’ Negeri Tirai Bambu.

“Kita harus secara aktif menentang kekuatan eksternal dan aktivitas separatis kemerdekaan Taiwan. Kita harus dengan teguh memajukan penyebab peremajaan dan reunifikasi nasional,” kata Xi, disambut tepuk tangan meriah, sebagaimana dilansir The Guardian.

“Saya menekankan perlunya mempromosikan pembangunan damai hubungan lintas Selat Taiwan.”

Partai berkuasa China, Partai Komunis China (PKC), tidak pernah memerintah Taiwan, sebuah wilayah demokrasi yang memerintah dirinya sendiri. Meski begitu, mereka menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan pulau itu harus bersatu kembali dengan China, bahkan dengan kekerasan.

Meski begitu, keberadaan Taiwan didukung oleh Amerika Serikat (AS). Taipei bahkan mendapatkan beberapa peralatan perang udaranya dari Negeri Paman Sam, seperti pesawat tempur F-16.

Tak hanya itu, Agustus lalu, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, melakukan kunjungan ke Taiwan setelah dalam 25 terakhir tak ada kunjungan resmi pejabat Washington ke pulau itu.

Sementara itu, perebutan Taiwan oleh China diprediksi dapat dilakukan dengan kemampuan persenjataan. Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng pada 2021 lalu bahkan mengatakan China mungkin akan menyerbu pulau itu pada 2025 mendatang.

Kecurigaan ini juga datang ketika Beijing menambahkan rekor pembelanjaan persenjataan dan militernya pada tahun 2023 ini. Walau begitu, Juru bicara NPC, Wang Chao, mengatakan anggaran belanja militer yang naik itu merupakan sesuatu yang wajar mengingat PDC China yang besar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*